PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A.
Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata latin. “Individuum”
artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia
yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam
dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa,
rasio, dan rukun.
1. Raga
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat
membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat
yang sama
2. Ras
merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap
objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut
dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan
diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan
merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
B.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun
individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan
keseimbangan metabolic/bersifat kuantitatif (Soetjiningsih,1988).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah
sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau seluruhnya, sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
C.
Faktor – faktor yang memengaruhi
pertumbuhan
1. Faktor
Dalam (Internal)
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa
sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai
dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit,
hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
beragam jenisnya.
2. Faktor
Luar (External)
Faktor luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor
lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah
a. Makanan
atau Nutrisi Makanan
Makanan atau Nutrisi Makanan
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas makanan
akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kita harus
cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tubuh.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan
suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini
disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar
37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran
suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata
tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan
(suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan
baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang. Jika kita menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa
hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya,
namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.
Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan
vitamin D.
d. Air
dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian.
Kelembapan adalah banyaknya
kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik
terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat
diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan
air.
FUNGSI
KELUARGA
A.
Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas
yang harus dilaksanakan oleh anggota keluarga tersebut.Keluarga biasanya
terdiri dari seorang suami, istri dan anak (-anak) yang selalu menjaga rasa
aman dan ketentraman dalam dalam keadaan apapun.
Kelurga sebagai kelompok pertama yang dikenal
individu sangat berpengaruh secara lansung terhadap perkembangan individu
sebelum terjun langsung secara individual ke dalam masyarakat.
B.
Macam – macam fungsi keluarga
a. Fungsi
Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu
dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan
tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah
tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan
bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam
tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha
agar setiap anggotanya terlindung dari gangguan udara, penyakit dan bahaya
lainnya
c. Fungsi
Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya dan kebutuhan tempat tinggal
d. Fungsi
Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani
dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai
manusia yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
a. Fungsi
Sosial
Keluarga berusaha untuk
mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 : “Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau
ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).”
B.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari
kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
C.
Golongan Masyarakat
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
A. Masyarakat
sederhana
Dalam lingkungan masyarakat
sederhana (primitive) pola pembagian
kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan
jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan
dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
B. Masyarakat
Maju
Masyarakat maju memiliki aneka
ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
D.
Perbedaan Masyarakat Industri dan Non industri
Masyarakat
Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja
sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Masyarakat
Non industri
Kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non
industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a) Kelompok
primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab.Dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati.
Contoh-contoh kelompok primer,
antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan
lain sebagainya.
b) Kelompok
sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Contoh-contoh kelompok sekunder,
misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi
profesi dan sebagainya.
HUBUNGAN
INDIVIDU,KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
Makna Individu
Manusia adalah sebagai
makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya,
oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial
seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang
satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
B.
Makna Keluarga
Keluarga dengan
berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu
mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam
mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan
masyarakat tertentu. Oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi
seorang yang berkepribadian yang baik hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga seorang individu
menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
C.
Makna Masyarakat
Masyarakat adalah
kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan
tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu
sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat
adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu
berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti
keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah
dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai
perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk
sosial sebagai perwujudan anggota kelompok
atau anggota masyarakat.
D.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Manusia sebagai makhluk
individu yang hidup dalam keluarga dan bermasyarakat, dari hal tersebut akan
terjadi keterkaitan dalam hal interaksinya dalam kehidupan bermasyarakat, oleh
karena itu manusia hidup saling membutuhkan dan saling ketergantungan. Dari
hal-hal tersebut akan membentuk suatu karakter yang unik dari individu-individu
tersebut.
URBANISASI
A.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup
serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
B.
Proses Terjadinya Urbanisasi
A. Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
1)
Kehidupan kota yang lebih modern
2)
Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3)
Banyak lapangan pekerjaan di kota
4)
Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi
lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong
Terjadinya Urbanisasi
1)
Lahan pertanian semakin sempit
2)
Merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya
3)
Menganggur karena tidak banyak lapangan
pekerjaan di desa
4)
Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5)
Diusir dari desa asal
6)
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan
Urbanisasi
1)
Memoderenisasikan warga desa
2)
Menambah pengetahuan warga desa
3)
Menjalin kerja sama yang baik antarwarga
suatu daerah
4)
Mengimbangi masyarakat kota dengan
masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
1)
Terbentuknya suburb tempat-tempat
pemukiman baru dipinggiran kota
2)
Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang
yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3)
Masalah perumahan yg sempit dan tidak
memenuhi persyaratan kesehatan
Lingkungan hidup tidak
sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber :
Komentar
Posting Komentar